Apakah warga kota selama ini ingin
melihat reklame sebagaimana pengiklan ingin reklamenya dilihat oleh calon
konsumennya? Persoalan menjadi semakin pelik, ketika banyak reklame selain
billboard bertebaran layaknya jamur disudut jalan pada musim penghujan hingga,
belum lagi negoisasi lunak seolah tak pernah merasa cukup hanya dengan mendiami
ruang publik kota. Bisa jadi siasat JOkJA APPAREL mampu membuat kerja kreatif
yang partisipatif untuk mendefinisikan ruang publik dalam mendistribusikan
memori publik dan gagasan lain melalui media billboard berukuran 2,5 x 4 meter
dipingir jalan Bugisan selatan - Jogjakarta.
Karya yang
di buat di media billboard berukuran 2,5 x 4 meter ini, mengangkat tentang
aktifitas petani hutan di desa Ngadisono, kecamatan Kaliworo kabupaten
Wonosobo. Hasil dari proyek seni yang
berlangsung pertengahan bulan Febuari 2014, sebuah program kegiatan yang di
inisiasi oleh Gerimis ungu production yang mengundang 8 seniman untuk live in
di desa ngadisono.
Proses
eksplorasi selama 3 minggu berangkat dari sebuah hasil penelitian Dwi Any
Marsiyanti, tahun 2012, penelitian tentang keberhasilan gerakan sosial di Desa Ngadisono,
Kecamatan Kaliworo, Kabupaten Wonosobo dalam Pengelolaan hutan bersama,
masyarakat dan perhutani. Penduduk mendapatkan lahan garapan yang bisa di
tanami pohon albasia, menderes getah pinus yang ada di hutan sebagai
penghasilan penduduk setempat.
karya ini
hasil dari data dokumentasi yang di ambil selama berproses didesa Ngadisono,
salah satunya penderes getah pohon pinus, petani albasia dan penderes air nira
(bahan dasar gula merah).