Ada waktu dimana perubahan untuk mengajak masyarakat membayangkan masa depan kota
sesuai yang mereka inginkan. Dalam banyak perubahan selama ini kota di Indonesia didesain
secara elitis, hanya melibatkan pimpinan daerah dengan ahli
tata kota. Fenomena ini memang terkadang terlihat sangat egois karena masyarakat dipaksa untuk menjadi barisan warga yang sibuk mengikuti perubahan kota yang belum tentu tepat di
masyarakat.
Pembangunan kota diputuskan dari kepentingan sesaat mengejar pertumbuhan pendapatan daerah. atas nama investasi dan pendapatan daerah tanpa memperhitungkan lahan serapan menjadi potret kekuasaan elitis atas dampak degradasi kehidupan sosial dan lingkungan alam yang semakin parah.